Pemerintah mengumumkan bahwa UMR Jakarta naik lagi. Kira-kira berapa UMR Jakarta dan bagaimana cara menyikapnya dengan bijak? Simak di sini.

UMR Jakarta 2020 Naik 8,51% dan Tertinggi di Indonesia

UMR mungkin menjadi istilah yang kerap kali didengar di dunia kerja, apalagi kalau sudah berbicara masalah gaji. Banyak yang bilang bahwa UMR Jakarta 2020 meningkat terus menerus. Namun sebetulnya apa arti UMR dan mengapa terus meningkat? Simak selengkapnya di bawah ini.

Apa Arti UMR?

UMR merupakan singkatan dari Upah Minimum Regional, lebih mudahnya UMR adalah standar gaji acuan yang wajib diberikan perusahaan kepada karyawannya. UMR juga tidak dibuat sembarangan, biasanya pemerintah yang akan mengambil keputusan berdasarkan kelayakan tingkat hidup serta inflasi yang terjadi di Indoensia. Mengingat namanya regional, UMR di setiap daerah berbeda di tempat lainnya, misalnya UMR Jakarta tentu saja berbeda dengan UMR di Nusa Tenggara Timur. Setiap daerah memiliki biaya hidup yang berbeda, harga kebutuhan sandang, pangan, papan juga berbeda-beda. Biasanya pengambilan keputusan ini juga dilakukan berdasarkan rekomendasi Dewan Pengupahan Daerah. Jadi memang banyak pertimbangan di sana dan di sini. 

Sesungguhnya, penggunaan UMR tidak lagi digunakan karena telah digantikan dengan UMP (Upah Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten). UMP biasanya berlaku untuk satu provinsi, dan nilai tersebut ditetapkan oleh gubernur. UMP berlaku untuk seluruh kabupaten atau kota di satu provinsi. UMP digunakan untuk Kota atau Kabupaten yang belum bisa menetapkan standar UMK karena belum memiliki Dewan Pengupahan Daerah. 

Di sisi lain, UMK berlaku di wilayah kabupaten atau kota saja. Biasanya UMK sendiri ditetapkan oleh gubernur atas rekomendasi Dewan Pengupahan Provinsi dan rekomendasi bupati/wali kota. UMK berfungsi sebagai standar minimum pemberian upah untuk pekerja yang mempunyai masa kerja di bawah satu tahun dan berstatus lajang alias belum menikah. Nilai UMK umumnya lebih besar dibandingkan dengan UMP, jadi biasanya akan mengikuti standar yang lebih tinggi yakni UMK. Tidak heran jika bisa saja satu daerah di provinsi A standar gajinya lebih tinggi dibandingkan ibukota di provinsi A.  

Dulu UMR sendiri diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.05/Men/1989, karena istilah ini dikenal lebih lama maka tidak heran hingga saat ini orang masih saja menyebut dengan istilah UMR. Pada 15 Oktober 2019, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor B-M/308/HI.01.00/X/2019 tentang Penyampaian Data Tingkat Inflasi Nasional dan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Tahun 2019. Surat edaran ini mengumumkan bahwa Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2020 naik 8.51% pada 1 November 2019 berlaku untuk seluruh provinsi RI. Kenaikan standar ini tidak sembarangan, namun diambil karena adanya inflasi sebesar 3.39% dan pertumbuhan ekonomi nasional 5.12%.

UMR Jakarta 2019

Sama seperti daerah lainnya, UMR Jakarta 2019 juga berubah dan hal ini diumumkan pada 2018. Kala itu Anies Baswedan menetapkan UMR Jakarta 2019 menjadi Rp3.940.973 atau dengan kata lain naik sekitar 8,03% dari 2018.

Kenaikan UMR Jakarta 2020

Sama halnya dengan 2019, gaji UMR Jakarta 2020 juga meningkat karena adanya penetapan standar yang diperbarui oleh pemerintah. UMR Jakarta 2020 naik menjadi Rp4.276.349 atau dengan kata lain UMR Jakarta 2020 naik 8,51% dari 2019. Berikut adalah data kenaikan UMR Indonesia yang dilansir melalui Bisnis.com

  • DKI Jakarta dari sekitar Rp 3.940.973 pada 2019 menjadi sekitar Rp 4.267.349 pada 2020.
  • Papua dari sekitar Rp 3.240.900 pada 2019 menjadi sekitar Rp 3.516.700 pada 2020.
  • Sulawesi Utara dari sekitar Rp 3.051.076 pada 2019 menjadi sekitar Rp 3.310.723 pada 2020.
  • Bangka Belitung dari sekitar Rp 2.976.705 pada 2019 menjadi sekitar Rp 3.230.022 pada 2020.
  • Papua Barat dari sekitar Rp 2.934.500 pada 2019 menjadi sekitar Rp 3.134.600 pada 2020.
  • Nangroe Aceh Darussalam dari sekitar Rp 2.916.810 pada 2019 menjadi sekitar Rp 3.165.030 pada 2020.
  • Sulawesi Selatan dari sekitar Rp 2.860.382 pada 2019 menjadi sekitar Rp 3.103.800 pada 2020.
  • Sumatera Selatan dari sekitar Rp 2.804.453 menjadi sekitar Rp 3.043.111 pada 2020.
  • Kepulauan Riau dari sekitar Rp 2.769.683 menjadi sekitar Rp 3.005.383 pada 2020.
  • Kalimantan Utara dari sekitar Rp 2.765.463 menjadi sekitar Rp 3.000.803 pada 2020.
  • Kalimantan Timur dari sekitar Rp 2.747.561 menjadi sekitar Rp 2.981.378 pada 2020.
  • Kalimantan Tengah dari sekitar Rp 2.663.435 menjadi sekitar Rp 2.903.144 pada 2020.
  • Riau dari sekitar Rp 2.662.025 menjadi sekitar Rp 2.888.563 pada 2020.
  • Kalimantan Selatan dari sekitar Rp 2.651.781 menjadi sekitar Rp 2.877.447 pada 2020.
  • Maluku Utara dari sekitar Rp 2.508.092 menjadi sekitar Rp 2.721.530 pada 2020.
  • Jambi dari sekitar Rp 2.423.889 menjadi sekitar Rp 2.630.161 pada 2020.
  • Maluku dari sekitar Rp 2.400.664 menjadi sekitar Rp 2.604.960 pada 2020.
  • Gorontalo dari sekitar menjadi4.020 menjadi sekitar Rp 2.586.900 pada 2020.
  • Sulawesi Barat dari Rp 2.369.670 menjadi sekitar Rp 2.571.328 pada 2020.
  • Sulawesi Tenggara dari Rp 2.351.870 menjadi sekitar Rp 2.552.014 pada 2020. 
  • Sumatera Utara dari Rp 2.303.403 menjadi sekitar Rp 2.499.422 pada 2020.
  • Bali dari Rp 2.297.967 menjadi sekitar Rp 2.493.523 pada 2020.
  • Sumatera Barat dari Rp 2.289.228 menjadi sekitar Rp 2.484.041 pada 2020.
  • Banten dari Rp 2.267.965 menjadi sekitar Rp 2.460.968 pada 2020.
  • Lampung dari Rp 2.240.646 menjadi sekitar Rp 2.431.324 pada 2020.
  • Kalimantan Barat dari Rp 2.211.500 menjadi sekitar Rp 2.399.698 pada 2020.
  • Sulawesi Tengah dari Rp 2.123.040 menjadi sekitar Rp 2.303.710 pada 2020.
  • Bengkulu dari Rp 2.040.000 menjadi sekitar Rp 2.213.604 pada 2020.
  • NTB dari Rp 2.012.610 menjadi sekitar Rp 2.183.883 pada 2020.
  • NTT dari Rp 1.793.293 menjadi sekitar Rp 1.945.902 pada 2020.
  • Jawa Barat dari Rp 1.668.372 menjadi sekitar Rp 1.810.350 pada 2020.
  • Jawa Timur dari Rp 1.630.059 menjadi sekitar Rp 1.768.777 pada 2020.
  • Jawa Tengah dari Rp 1.605.396 menjadi sekitar Rp 1.742.015 pada 2020. 
  • DIY dari Rp 1.570.922 menjadi sekitar Rp 2.004.000 pada 2020

Pada data kita bisa melihat bahwa UMR Jakarta tertinggi di seluruh Indonesia. Apakah artina Anda harus pindah ke Jakarta agar bisa mendapatkan gaji lebih besar? Jawabannya bisa ya dan tidak. Standar ini dijadikan acuan karena biaya hidup di setiap daerah berbeda-beda. Jadi, bisa saja gaji Anda naik namun biaya hidup juga ikut naik, karena harga sewa rumah di Jakarta dan di provinsi lain tentu saja berbeda jauh.

Selain itu, jangan jadikan ini sebagai pertanda untuk bisa menaikkan standar gaya hidup ya. Perlu diingat bahwa di awal artikel kami menyebutkan bahwa kenaikan UMR Jakarta terjadi karena adanya kenaikan tingkat layak hidup dan inflasi. Artinya, angka ini dinilai sesuai karena adanya proyeksi biaya hidup yang akan semakin meningkat. Jadi, ini bukan menjadi pertanda untuk berfoya-foya, ya! Sebaliknya, justru kenaikan UMR Jakarta yang cukup tinggi ini bisa dijadikan sebagai alarm untuk tetap hidup hemat. Tetap kelola uang dengan bijak dan mengeluarkan uang secukupnya. Jika memungkinkan, mulailah menambah porsi persentase tabungan Anda agar dapat membantu arus keuangan agar tetap lancar. 

Semoga info ini bermanfaat bagi Anda!

Hodnocení kategorie 4.5
UMR Jakarta 2020 Naik 8,51% dan Tertinggi di Indonesia: 4.2/5 dari 259 suara