Berikut ini 6 cara mengatur keuangan keluarga agar tidak boros. Bagi Anda yang memiliki masalah mengatur keuangan rumah tangga, wajib membaca artikel ini!

6 Cara Mengatur Keuangan Keluarga Agar Tidak Boros

Di suatu siang, Felix  mendapatkan berbagai notifikasi dari e-mail yang memberitahukan bahwa hari itu adalah jadwalnya untuk membayar tagihan asuransi, tv kabel dan internet, cicilan apartemen, pembayaran IPKL, uang sekolah sang anak, biaya bulanan untuk orang tua, kebutuhan rumah tangga, dan masih banyak lagi. Padahal baru saja ia mengecek rekening dan melihat nominal angka yang begitu besar. Sayangnya, uang tersebut rasanya harus langsung ludes seketika, bahkan dipakai untuk membeli sebuah baju baru pun tidak cukup. Ya, gaji bulanan yang didapatkan Andi bukannya mencukupkan tapi malah kurang! Akhir bulan adalah momen yang paling dibenci Andi karena ia harus membayar tagihan dan kembali diserang dengan kekhawatiran akan ketidakcukupannya.

Apa yang dialami Felix mungkin tidak asing bagi beberapa di antara Anda. Namun sebenarnya apa yang dialami Felix bisa diatasi asalkan ia tahu bagaimana cara mengatur keuangan keluarga. Artinya, semua rencana pengeluaran bulanan harus sudah diatur dari awal agar setiap bulannya Felix sudah tahu berapa nominal maksimal yang layak ia keluarkan untuk membayar berbagai jenis pengeluaran. Bagi Anda yang juga merasa masih awam dengan cara mengatur uang agar tidak boros atau melakukan manajemen keuangan rumah tangga, sebaiknya simak beberapa poin di bawah ini agar hidup bisa bebas dari pengeluaran yang mengagetkan setiap bulan:

Susun Daftar Pengeluaran

Langkah pertama untuk mengatur keuangan rumah tangga adalah dengan menyusun daftar pengeluaran. Jika memungkinkan, bentuk dalam sebuah tabel dan tuliskan semua daftar pengeluaran. Akan lebih baik jika Anda mendaftarkan jenis-jenis pengeluaran yang sifatnya pasti dikeluarkan setiap bulan, misalnya tagihan listrik, air, pemeliharaan lingkungan (bagi yang tinggal di perumahan/apartemen), tagihan premi asuransi, uang sekolah anak, transportasi pulang/pergi kantor, biaya parkir gedung perkantoran (jika ada), dan masih banyak lagi. Jika Anda sendiri masih memiliki komitmen untuk membayarkan cicilan kredit seperti KPR, KPA, KTA, KKB, maka hal itu juga wajib dituliskan ya.

Di lembar manajemen keuangan rumah tangga yang lain, buatlah kolom khusus untuk menabung. Selengkapnya akan dijelaskan dalam poin menabung di bawah. Setelah pengeluaran tetap dan menabung semua sudah dianggarkan, baru Anda membuat kolom baru yang berisi khusus tentang biaya pengeluaran yang sifatnya tidak tetap atau sifatnya masih fleksibel. Misalnya, anggaran untuk nonton bioskop setiap minggu, jajan kopi / boba, belanja mainan/pakaian baru, tentunya hal-hal yang tidak wajib. 

Libatkan Seluruh Anggota Keluarga

Mengatur keuangan keluarga bukanlah tugas tulang punggung keluarga atau istri saja. Ini adalah tugas semua anggota keluarga untuk turut bertanggungjawab atas daftar anggaran pengeluaran bulanan yang sudah disetujui oleh semuanya. Maka dari itu, saat akan mulai mengatur keuangan keluarga, libatkan termasuk sampai anak sekalipun. 

Jika Anda juga menjadi orang yang menanggung biaya orang tua, maka jangan segan untuk melibatkan mereka. Semua pihak wajib dan berhak tahu tentang kondisi keuangan keluarga agar dapat mengukur kemampuan berbelanja setiap bulanan. Pastikan anggaran yang telah dirancang juga dibuat sedetil mungkin bahkan sampai uang jajan untuk anak. Di saat ini, tidak ada salahnya juga untuk mendorong anak mencari uang tambahan jika mereka ingin membeli sesuatu yang nominalnya melebihi anggaran bulanan. 

Cari waktu yang sesuai untuk melakukan rapat keluarga. Setelah rencana anggaran diinformasikan kepada setiap anggota, maka pastikan Anda juga mengajak seluruh anggota keluarga untuk mengambil bagian. Informasikan bahwa rencana anggaran ini tidak akan berhasil tanpa keterlibatan dan komitmen mereka. 

Jangan Lupa untuk Menganggarkan Tabungan 

Saat mengatur keuangan bulanan, fokus kita tidak hanya untuk memangkas pengeluaran yang tidak perlu, namun kita juga harus belajar untuk fokus untuk menabung. Mengapa begitu? Karena seringkali justru tanpa anggaran tabungan yang jelas, kita akan punya kecenderungan untuk mengeruk isi tabungan demi menutup lubang pengeluaran atau cicilan di bulan tersebut. 

Anggaran untuk menabung yang dimaksud di sini tidak hanya menabung untuk uang berjaga-jaga untuk pengeluaran yang dibutuhkan, maupun untuk tujuan-tujuan tertentu. Misalnya, Anda dan keluarga berencana akan mudik setidaknya setahun sekali saat hari raya, tentu saja biaya untuk membeli tiket pesawat atau kereta api, serta penginapan dan biaya makan juga perlu diperhitungkan. Cara mengatur uang agar tidak boros adalah dengan memakai sistem “menyisihkan” bukan “menyisakan” uang untuk ditabung. Sesaat ketika Anda menerima gaji bulanan, sisihkan setidaknya 10-30% pendapatan bulanan ke rekening tabungan. Setelah itu, barulah gunakan sisa uang yang ada untuk pos pengeluaran lainnya. Oh ya, jika memungkinkan bukalah sebuah rekening baru yang ditujukan khusus untuk tabungan, agar uang yang tersimpan di dalamnya tidak dapat sembarangan ditarik. 

Jadwalkan Tanggal untuk Membayar Tagihan

Cara mengatur keuangan bulanan selanjutnya adalah dengan menjadwalkan kalender tagihan. Sebenarnya setiap jenis pembayaran tagihan memang memiliki tanggal-tanggal tertentu untuk dibayarkan. Tandai setiap tanggal berapa saja harus membayar tagihan Anda. Jika memungkinkan untuk dibayarkan secara bersamaan, maka lakukan pembayaran di tanggal yang sama. Misalnya, jadwal untuk membayar tagihan air, membeli pulsa listrik, membayar tagihan cicilan, uang sekolah, dan sebagainya. Umumnya, tanggal-tanggal yang digunakan untuk membayar tagihan adalah di akhir bulan hingga tanggal 10 di awal bulan. Dengan membayar tagihan secara teratur setiap bulan, Anda juga bisa menghindari biaya denda yang tentunya bisa menambah pengeluaran tambahan Anda.

Menabung untuk Dana Darurat

Tips mengatur keuangan rumah tangga yang tentunya tidak boleh dilewatkan adalah dengan secara teratur selalu menabung untuk dana darurat. Mirip dengan konsep tabungan, bedanya dana darurat sifatnya memang lebih ketat dan sama sekali tidak boleh disentuh. Dana darurat bisa berguna jika terjadi suatu hal yang tak terduga, misalnya jika Anda jatuh sakit, dipecat secara mendadak oleh perusahaan. Intinya dana darurat ini sama sekali tidak boleh disentuh dan harus ditabung secara terpisah di dalam sebuah rekening tabungan khusus, yang terpisah dengan rekening untuk transaksi pembayaran bulanan dan rekening tabungan. Sebagai patokan dalam mengatur keuangan dana darurat, biasanya siapkanlah minimal 6 sampai 12 kali dari jumlah gaji bulanan Anda. 

Evaluasi Anggaran yang Sudah Dirancang dan Diimplementasikan

Setelah mengetahui berbagai cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros, langkah yang paling akhir dan juga yang terpenting adalah dengan secara teratur mengevaluasi anggaran bulanan Anda. Tentu saja keberhasilan rencana anggaran baru bisa diketahui ketika sudah diimplementasikan secara langsung oleh seluruh anggota keluarga. Jika memang butuh penyesuaian di beberapa alokasi anggaran karena kebutuhan keluarga di area tersebut rasanya tidak bisa dinegosiasi, maka tidak ada salahnya untuk mencobanya selama beberapa bulan. Sama halnya jika saat Anda melihat ada beberapa jenis alokasi yang ternyata tidak memerlukan anggaran besar, Anda bisa menarik dan mengalokasikannya untuk pengeluaran lain yang dirasa lebih perlu, atau bahkan dialokasikan untuk ditabung saja!

Anggaran berubah seiring dengan perubahan kebutuhan keluarga Anda. Bersiaplah untuk membuat penyesuaian pada anggaran Anda setelah beberapa bulan mencobanya. Jika Anda perhatikan, misalnya, bahwa Anda tidak menghabiskan uang sebanyak yang Anda kira, alihkan sebagian dari uang tersebut ke area tempat Anda dapat menggunakan bantal.

Setelah mengetahui 6 cara mengatur keuangan rumah tanga agar tidak boros, kami berharap Anda dan keluarga dapat memiliki anggaran keluarga yang efektif dan efisien. 

Hodnocení kategorie 4.5
6 Cara Mengatur Keuangan Keluarga Agar Tidak Boros: 4.2/5 dari 3189 suara